Pages

Sunday, February 26, 2012

SEJUMPUT DOA UNTUK MAMA


You Are Not The Best, But The Best For Me

Surga itu indah dan kita semua berawal dari sana.
Dan diturunkannya aku dari surga bukan untuk hiasi bumi.
Tapi untuk tempati surga kecilku di bumi, yakni rumah.
Jika kau pikir tak ada Malaikat di rumahmu, kau pasti salah.
Ya dia selalu disisiku, meski tak bersayap, Ibunda senantiasa menjagaku
Tak sedikitpun jenuh terselip di hatinya, untuk senantiasa menitiskan ilmunya.
Peluh, penat, letih seakan menjadi sahabat kala menempaku.
Keluh, kesah, gundah tak sepatah katapun terlontar kala aku berbuat dosa.
Karena Ibunda bak lentera bagi perjalanan panjangku meniti asa.


Terimakasih? Meski Ku dipaksa mengucapnya, tak sedikitpun membalas jasamu.
Kurubah gunung  jadi emas, ku buat daun jadi uang,  ku penuhi samudra dengan intan.
Terbersit olehku untuk lunasi budi baik Ibunda, bahkan itupun tak cukup.
Bahkan jika air laut diubah jadi tinta, lalu kugoreskan pena untuk ukir terimakasih?
Sampai kering Samudera kemudian diisi lagi hanya untuk ucap terimakasih.
Bahkan itu tak sanggup untuk membayar keringatnya selama mengasihiku.
Bukan emas atau sebongkah berlian atau segudang perhiasan yang  Ia pinta.
Berguna untuk keluarga, masyarakat, Negara dan agama, Munajatnya untuk Ku.


Ibunda bak pelangi selepas hujan, derita Ku sirna oleh warna-warni kasihnya.
Ibunda bak bahtera nan samudra, gundah Ku lenyap oleh naungan cintanya.
Ibunda bak mentari yang berpijar terangi dunia Ku, iringi langkah Ku.
Ibunda bak angin di bawah sayap Ku, sendiri Aku tak bisa seimbang.
Apa jadinya saat Kau tak disisi Ku?
Meskipun Aku di surga, mungkin Aku tak bahagia, bahagia Ku tak sempurna jika tanpamu.
Aku ingin Kau menjadi malaikat Ku disana, tempat terakhir hidup di keabadian.
I’m Know if Allah didn’t give us what we want, but Allah give us what we need, but….
Hanya satu pintaku pada Mu ya Rabb……….
 Dekatkanlah Ibunda disisi Mu, sebelum Kau mendekatkan Ku pada Mu………

    

Mengenang Kepergian Mama 31 Januari 2012

No comments:

Post a Comment